Pendidikan adalah proses untuk tercapainya tujuan. Pendidikan yang efektif akan menekankan kepada pembelajaran terus-menerus. Belajar memerlukan kesadaran dari objek yang di didik. Peserta didik yang berperan sebagai objek haruslah sadar bahwa berada dalam proses untuk tercapainya tujuan. Kesadaran pada peserta didik diawali oleh pintu pengetahuan. Setiap peserta didik memiliki otoritas sendiri dalam membuka pintu pengetahuan tersebut. Sang Guru bisa mengetahui pintu tersebut sudah terbuka atau belum jika peserta didik memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Untuk mencapai keadaan perhatian atau atensi tersebut, bisa melalui dua tindakan yang akan menghasilkan produk saling berlawanan. Pertama adalah perintah dan kedua inspirasi.
Perintah akan mempercepat atensi itu tercapai tetapi belum tentu itu berasal dari kesadaran peserta didik boleh jadi itu berasal dari otak reftil yang juga terdapat pada manusia. Peng-aktifan ini akan memicu perlindungan atau perlawanan. Perlindungan bisa berbentuk ketakutan. Sehingga perintah yang disampaikan lebih besar menghasilkan ketakutan atau perlawanan pada peserta didik bukan kesadaran.
Atensi yang berasal dari kesadaran bisa di dapatkan melalui proses inspirasi. Inspirasi tidak akan memicu aktifnya otak reftil pada manusia. Hal ini akan mengakibatkan tidak timbulnya respon rasa takut atau perlawanan. Inspirasi akan berdampak kepada atensi yang terbuka pada peserta didik. Kecepatan terbukanya atensi ini tergantung pada individu peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyampaian pengetahuan oleh guru dapat di awali dari terbukanya atensi melalui INSPIRASI.