Search This Blog

Tuesday, May 14, 2019

Metode Ilmiah

Dalam kehidupan manusia pasti bersinggungan dengan segala hal yang berhubungan dengan pengetahuan. Kita mengetahui berbagai hal dengan panca indera yang memiliki kemampuan terbatas. Segala yang dilihat, didengar dan di rasakan menjadi pengetahuan. Namun ada juga pengetahuan yang memerlukan pemikiran bahwa hal tersebut merupakan pengetahuan. Pengetahuan tersebut memerlukan proses dalam pemikiran manusia yang disebut metode ilmiah. Menemukan pengetahuan secara bukti fisis memerlukan langkah-langkah yang akan membawa kita kepada pengetahuan ilmiah. Untuk itu proses dalam berfikir sangat penting agar pengetahuan tersebut bisa dibuktikan oleh manusia lain.

Pengamatan merupakan langkah pertama dalam penemuan pengetahuan. Dengan mengamati manusia akan lebih fokus dalam mencari informasi yang membuat diri manusia tersebut merasa penasaran. Segala hal yang kita amati akan tertuju pada berbagai pertanyaan dalam memenuhi rasa ingin tahu. 

Identifikasi masalah menjadikan kita melihat sudut pandang yang tidak simetris dengan pengetahuan kita. Objek pengamatan akan menjadi pusat perhatian dari segala idealitas yang sebelumnya kita ketahui melalui pengetahuan atau pengalaman. Ketika terdapat perbedaan pada objek pengamatan dengan segala pengetahuan kita, maka kita akan menganggap sebagai masalah. Masalah tersebut perlu di rincikan agar kita menemukan pengetahuan yang tersimpan di dalamNya.

Manusia akan berfikir dalam mencari pemecahan masalah dari masalah yang ada. Masalah merupakan bagian dari perkembangan proses berfikir manusia yang mana di anggap sebagai tantangan. Tantangan tersebut harus dilalui melalui langkah pertama dengan mencari pemecahan masalah yang memungkinkan. Pemecahan masalah tersebut hanya merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya, karena boleh jadi pemecahan masalah yang dipikirkan manusia lain memiliki jawaban yang berbeda. Untuk itu perlunya pembuktian dari jawaban tersebut, sehingga jawaban tersebut bisa dikatakan dengan jawaban sementara. Jawaban sementara itu dikenal dengan hipotesis.

Pembuktian dari jawaban sementara harus dibuktikan dengan fakta-fakta empiris. Fakta-fakta yang dapat diukur oleh panca indera dan dibuktikan kebenaran oleh manusia lain. Hal ini akan memperkuat jawaban sementara dari hasil pemikiran sebelumnya. Misalkan magma pada gunung yang aktif memiliki warna merah nyala dan sangat panas, manusia yang berada di sekitar gunung akan menyatakan hal itu benar adanya. Tetapi hal ini tidak akan sama dengan pernyataan manusia yang berada di daerah yang tidak terdapat gunung, pernyataan kebenaran tersebut akan terjawab jika satu manusia dari daerahnya langsung membuktikan keberadaan magma pada suatu gunung.